Sejarah Candi Muara Takus, Candi Pertama Di Sumatera
Sejarah Candi Muara Takus, Candi Pertama Di Sumatera – Terletak sekitar 122 dari Pekanbaru , ibu kota provinsi Riau, kompleks Candi Muara Takus (atau Candi Muara Takus) dibangun di tepi sungai Kampar Kanan. Muara Takus memiliki bangunan batu bata terbesar di Sumatera yang ditemukan jauh di tengah pembukaan hutan.
Candi utama Mahligai adalah sebuah stupa tinggi yang diapit oleh reruntuhan beberapa candi batu bata lainnya. Bentuknya yang tinggi berbeda dengan stupa Buddha berbentuk lonceng yang ditemukan di Jawa. Candi ini dibangun dari batu besar sungai, batu pasir dan bata tanah dan dipugar pada tahun 1980.
Di dalam dindingnya terdapat Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai dan Palangka. Di kompleks tersebut juga ditemukan sebuah gundukan tanah yang diyakini sebagai tempat kremasi. Akan tetapi, diketahui bahwa pada abad ke-10, kerajaan Criwijaya yang terletak lebih jauh ke selatan dekat wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Palembang adalah pusat pembelajaran agama Buddha yang berkembang pesat, bahkan para peziarah Tiongkok dikatakan belajar di Sumatra terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke
India.
Konon batu bata Muara Takus dibuat di desa Ponkai yang berada di atas kompleks candi, dimana penduduknya membawa batu bata tersebut, saling menyerahkannya dalam antrean panjang sampai ke kompleks. Artinya candi-candi tersebut dibangun bersama-sama dengan penduduknya.Kompleks Muara Takus merupakan satu-satunya kompleks candi yang ditemukan di Riau, bukti bahwa agama Buddha telah menyebar di sini pada abad-abad awal.
Riau ternyata menyimpan salah satu bukti peninggalan bersejarah agama Buddha di tanah discuss, yaitu Candi Muara Takus. Tempatnya berjarak sekitar 135 km dari kota Pekanbaru. Situs ini mewakili peninggalan kerajaan kuno Sriwijaya. Mengunjungi Candi Muara Takus yang menceritakan kisah Alam Semesta Ria akan memperluas wawasan Anda dengan cara ini.
Asal Usul Nama Candi Muara Takus
Ada dua teori mengenai asal usul nama Candi Muara Takus. Dugaan awal, nama Takus diambil dari salah satu anak sungai yang mengalir ke Sungai Kampar Kanan. Saat ini juga beredar teori bahwa nama Takus berasal dari Tiongkok.
Ta artinya besar, Ku artinya tua, Se artinya candi. Berdasarkan semua arti tersebut, nama tersebut dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Cina sebagai kuil besar dan kuno yang terletak di dekat muara sungai.Pelajari sejarah Candi Muara Takus.
Candi Muara Takus merupakan candi Budha. Hal ini terlihat dari bagian depan stupa yang menjadi ciri khas candi. Namun ada pula yang menyebut candi kebanggaan Riau ini merupakan hasil perpaduan tradisi Hindu-Buddha. Sebab, bagian-bagian candi mirip dengan Maligai berupa laki-laki (linga) dan perempuan (yoni).
Bangunan induk Candi Muara Takus dikenal juga dengan nama Candi Tuo.Ukuran candi terbesar ini adalah 32,8m x 21,8m. Rumah itu dibangun dengan campuran batu, pasir, dan bata logam. Saat ini bangunan kedua candi ini bernama Candi Mahligai. Candi Mahligai berbentuk persegi dan berukuran 10,44mx 10,6m.
Tokoh yoni pusat tingginya 14,3m selain dua candi utama, masih ada dua candi lainnya. Candi lainnya antara lain Candi Palangka dan Candi Bungsu. Keempat masjid tersebut terletak di tempat yang sama dan mudah dijangkau.
Baca Juga : Anggota Polisi Nekat Bunuh Diri Karena Kecanduan Judi Online
Harta Karun Besar Kerajaan Sriwijaya
Masyarakat Riau meyakini Candi Muara Takus merupakan salah satu bangunan terkenal peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang sangat penting pada masa lalu. Kuil ini konon merupakan pusat dunia dan tempat upacara keagamaan. Ada banyak perdebatan antara peneliti dan sejarawan. Karena Kerajaan Sriwijaya terletak di palembang dan jauh dari daerah riau.
Pintu masuk Candi Muara Takus
Candi ini terletak di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau.Lokasi candi jauh dari ibu kota Pekanbaru sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mengunjunginya. Dibutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai Candi Muara Takus dari Pekanbaru.
Sebaiknya memulai perjalanan di pagi hari agar bisa sampai di Candi Muara Takus sebelum tengah hari. Pemandangan pura di pagi hari sangat indah. Saat ini cuaca sangat panas pada siang dan sore hari serta sering turun hujan.Jika ingin mengabadikan keindahan candi ini, bawalah kamera profesional dengan lensa wide-angle untuk mengabadikan foto panorama.
Selama di Riau jangan lupa mengunjungi Candi Muara Takus. Keindahan Pekanbarusi bukan satu-satunya hal yang bisa Anda nikmati selama berlibur. Candi Muara Takus menjadi objek wisata istimewa yang menanti kedatangan Anda.