Genre fighting adalah salah satu yang tertua dalam industri video game, terbagi menjadi dua perspektif: 2D dan 3D. Dari genre ini, muncul beberapa IP besar yang masih populer hingga sekarang, dengan dua yang paling ikonik adalah Street Fighter dan Mortal Kombat.
Biasanya, game fighting menampilkan karakter petarung ahli bela diri. Sangat jarang tema horor digunakan dalam game fighting. Salah satu contoh langka yang terkenal adalah Darkstalkers dari Capcom.
Pada tahun 2018, AOne Games, studio pengembang dari Chile, menciptakan game fighting bertema horor untuk PS4 berjudul Omen of Sorrow. Kini, game tersebut dirilis ulang untuk platform yang lebih modern, PS5. Namun, di tengah dominasi game fighting besar lainnya, masihkah game ini memiliki tempat di hati para pemain?
Dalam cerita Omen of Sorrow, di dunia bawah tanah yang diperintah oleh makhluk-makhluk jahat, muncul teror baru! Monster dari horor, sastra, dan mitologi bersatu di bawah pimpinan Thalessa, seorang wanita jahat, untuk menguasai dunia. Mereka mengancam perdamaian dan kehidupan manusia. Sebagai prajurit suci, Gabriel dan Zafkiel dikirim ke dunia bawah untuk mengalahkan para makhluk jahat tersebut.
Apakah mereka berhasil menghentikan ambisi Thalessa?
Gameplay Omen of Sorrow
Omen of Sorrow adalah game fighting dengan visual 3D dan perspektif 2D, seperti Street Fighter dan Mortal Kombat. Pertarungan dilakukan satu lawan satu, dan pemain harus menguras Health Bar lawan untuk menang.
Game ini memiliki 12 karakter yang terinspirasi dari tokoh-tokoh horor internasional, seperti Frankenstein dan vampir. Karakter utama adalah Gabriel, seorang Mongrel Knight, dan ada juga Zafkiel, malaikat, serta karakter lain seperti Dr. Hyde dan Werewolf bernama Caleb.
Mode permainan Omen of Sorrow cukup standar, seperti Arcade, Versus, Story, Survival, dan Practice. Tidak ada mode unik yang ditawarkan.
Mode online mendukung fitur Cross-Play, memungkinkan pemain bertemu lawan dari berbagai platform seperti PS4, PS5, Xbox, Steam, dan Epic Games Store.
Story Mode di Mortal Kombat dianggap yang terbaik dalam genre ini, diikuti oleh game seperti Street Fighter dan Tekken. Bagi pemain solo, Story Mode adalah pilihan utama untuk bermain sendiri.
Story Mode dalam Omen of Sorrow dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan karakter. Namun, ceritanya dianggap membosankan karena hanya disajikan dalam bentuk teks, tanpa interaksi menarik.
Sistem pertarungan dalam game ini agak sulit dipahami karena minimnya penjelasan dalam tutorial. Bahkan pemain berpengalaman sekalipun kesulitan memahami sistemnya karena hanya ada tutorial teks tanpa demo atau penjelasan visual.
Kontrol menggunakan empat tombol seperti di KOF: dua tombol pukulan dan dua tendangan, dengan serangan lemah dan kuat. Pola gerakan mirip dengan Street Fighter, dan tombol R2 digunakan untuk serangan EX.
Game ini memiliki mekanik bernama Fortune & Fate yang mendorong pemain untuk bermain agresif. Namun, mekanik ini tidak dijelaskan dengan baik dalam tutorial maupun Story Mode.
Setiap karakter memiliki jurus spesial bernama Decimation Moves yang memicu animasi khusus saat mengenai lawan, mirip dengan mekanik di game Injustice.
Visual dan Audio
Tampilan visual Omen of Sorrow terasa usang, terutama untuk standar PS5. Bahkan dibandingkan dengan game PS4, visualnya masih kurang mengesankan. Latar belakang stage mengambil inspirasi dari Eropa abad ke-17 hingga 18, dengan beberapa animasi untuk membuatnya lebih hidup. Meskipun animasi karakternya tidak buruk, karakter-karakter tersebut terasa tidak menyatu dengan latar, seakan terpisah dari background.
Musik dalam game ini cukup biasa, tidak jelek, tapi juga tidak memberikan kesan mendalam. Sulih suaranya pun terdengar datar, dengan para aktor yang gagal menciptakan suasana horor yang sesuai dengan tema game.
Biasanya, setiap game fighting memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dari pesaingnya. Dengan tema horor, Omen of Sorrow seharusnya bisa menampilkan kekerasan berdarah ala Mortal Kombat untuk memperkuat atmosfer horor. Sayangnya, game ini terasa seperti game fighting generik yang hanya menggunakan skin karakter horor tanpa jiwa yang khas.